Hidup dizaman yang penuh dengan ilmu teknologi itu tidak selalu menyenangkan. Salah satu contohnya saja tukang becak, dijaman dahulu becak atau andong adalah alat transportasi yang sudah bisa dibilang sangat istimewa. Tapi setelah semakin maju teknologi maka alat transportasi seperti andong dan becak sudah tersingkirkan karena adanya alat transportasi yang lebih canggih dan tidak terlalu lelah, contohnya motor atau ojek. Begitu juga dengan kehidupan. Pada jaman dahulu jika seorang calon ibu ingin melahirkan ia cukup datang saja ke dukun beranak saja. Akan tetapi dijaman yang penuh dengan ilmu teknologi seperti sekarang ini jika seorang ibu ingin melahirkan maka ia harus pergi kerumah sakit atau bidan untuk mengecek kandungan.
Yach itulah hidup kadang sesuatu yang harusnya mudah malah kita persulit. Sebenarnya apa tang saya ceritakan ini sangat lah berkaitan dengan kehidupan pribadi saya. Disaat saya masih duduk di bangku SD saya memiliki cita-cita untuk menjadi seorang guru dan ketika saya duduk di bangku tsanawiyah saya pernah berpikir alangkah terkenalnya saya jika saya menjadi seorang artis yang selalu di sorot oleh kamera. Mungkin hal inilah yang saya contoh dari tontonan masa-masa saat itu, sehingga saya berpikir bahwa sangat indah apabila kita menjadi seseorang yang selalu diperhatikan oleh orang-orang.
Hal ini saya peraktikan didalam kehidupan sehari-hari dimana saya selalu ingin diperhatikan oleh orang-orang yang ada di sampung saya. Ketika saya masih duduk dikelas 2 tsanawiyah saya merasakan sekali saya adalah salah satu murid yang bisa dibilang yang sangat susah untuk diatur. Saat itu usia saya baru memasuki umur 13 tahun, saya sadar saat itu saya memang belum bisa disebut dengan sebutan seorang anak yang sudah dewasa, akan tetapi saat itu saya sangat ingin merasakan sekali bagaimana sich dunia orang dewasa itu ? ? ? ? sangking saya ingin tahu tentang bagaimana kehidupan orang dewasa saya sering menonton acara-acara orang dewasa, salah satu contoh filmnya adalah
Dulu ketika saya masih tsanawiyah saya sering sekali dihukum oleh guru BP, karena berbagai permasalahan yang saya cipkakan sendiri. Salah satu kesalahan yang saya lakukan adalah sering sekali saya datang terlambat padahal saya sudah bikin janji dengan guru BP bahwa saya tidak akan datang terlambat lagi. TruZzzZ seragam sekolah saya juga pernah digunting sama guru BP dan anggota Osis yang lain, karena seragam saya itu bisa dibilang sangat tidak layak untuk dipakai lagi. Bukan saja itu dulu ketika saya masih tsanawiyah saya suka sekali yang namanya dandan (sekarang juga suka sich) he,e.e tapi tidak separah ketika saya masih Mts dulu. Sangkin saya suka dandan , sampai-sampai saya bawa make up setiap sekolah. Hukuman demi hukuman sudah saya rasakan ketika saya masih berada di tsanawiyah dulu. Karena sudah begitu banyak kesalahan-kesalahan yang saya lakukan sampai akhirnya guru BP saya menitipkan
Sampai akhirnya kesabaran kedua orang tua saya habis dan akhirnya terjadilah konflik keluarga yang saya sendiri yang menyebabkannya. Singkat cerita akhirnya ketika saya sudah mendapat laporan kelullusan akhirnya orang tua saya sudah menyiapkan sekolah yang menurut mereka sangat cocok untuk saya,. Kalian ingin tahu saya dilanjutkan sekolah kemana ?! yuPzZ,,,, saya dilanjutkan sekolah di salah satu pesatren di daerah Jawa yang sering saya sebutan dengan penjara suci.
Sayang saya tidak bisa lama tinggal dipenjara suci itu karena saya kurang bisa beradaptasi dengan lingkungan saya ini. Akhirnya saya kembali pulang kerumah asal saya dong. Lalu saya kembali melanjutkan sekolah di Madrasah Aliyah Swasta di daerah Bekasi. Disinilah saya mulai menyadari bagaimana hancurnya perasaan seorang ibu ketika melihat anaknya susah diatur, padahal ia sudah berusaha untuk mendidik anaknya agar menjadi anak yang soleh dan solehah. Kini saya sadar bahwa kedewasan itu tidak perlu untuk dicari tapiu kedewasaan itu akan tumbuh didalam jiwa seseorang itu jika orang itu sudah datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar